Rabbku, terimakasih telah menghadirkanku di 'scene' pukul 21:15 hari ini. Walau pada akhirnya aku merasa sangat malu, berbuat kecil untuknyapun tak mampu.
Perjuangan ayahmu membuka mataku, betapa selalu ada banyak hal yg patut disyukuri namun sering kali diabaikan keberadaannya, atau pura2 tutup mata dengan semua yang ter 'set' baik, ter 'set' sempurna.
Bersyukur bahwa dunia masih terasa lapang, bahwa setiap detik waktu selalu memberi kesempatan. Lihatlah ke sekitar, ada banyak nyawa yg merasa dunia sempit untuk mereka, setiap waktu hanya terasa sbg hentakan naas yang mematikan kesempatan.
Salut bagi mereka yang pantang menyerah, pantang utk kalah. Hakikatnya kalian adalah pemenang sejati, menjalani proses dengan keteguhan hati, dengan perasaan yakin yg tak pernah terkikis. Yakin bahwa Tuhan Maha Penyayang, Yakin bahwa Tuhan tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan, itu kan yang dikatakan ayat favoritku, Al-Baqarah:286?
Lihatlah, betapa setiap jiwa berambisi mendapatkan kesempatan untuk menang dalam pertarungan bernama "kehidupan", bagaimanapun caranya. Kenyataannya, lingkungan sekitar kita adalah media pembelajaran yg baik. Disana pasti akan ada banyak perspektif tentang "menang", banyak sekali.
Karena sejatinya untuk "menang" itu sangat sederhana: 'menang adalah perjuangan tanpa henti'.
Ya, ini tentang sesorang yg namanya tertulis di lembar resep terakhir yg aku layani tadi, ssorg yg duduk dg nafas tak karuan dan tatapan sayu di dalam becak yg terparkir di tepi jalan itu.
Aku msh ingat nama dan usia yg tertera di resepnya. Inisial SN, 12 tahun. Cepat sembuh ya dan terimakasih telah hadir di saat aku lupa cara utk bersyukur, disaat letihku telah menemui zenith, disaat aku mengkalkulasikan lelah yang berbuah akumulasi keluh kesah.
Bersyukur bahwa dunia masih terasa lapang, bahwa setiap detik waktu selalu memberi kesempatan. Lihatlah ke sekitar, ada banyak nyawa yg merasa dunia sempit untuk mereka, setiap waktu hanya terasa sbg hentakan naas yang mematikan kesempatan.
Salut bagi mereka yang pantang menyerah, pantang utk kalah. Hakikatnya kalian adalah pemenang sejati, menjalani proses dengan keteguhan hati, dengan perasaan yakin yg tak pernah terkikis. Yakin bahwa Tuhan Maha Penyayang, Yakin bahwa Tuhan tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan, itu kan yang dikatakan ayat favoritku, Al-Baqarah:286?
Lihatlah, betapa setiap jiwa berambisi mendapatkan kesempatan untuk menang dalam pertarungan bernama "kehidupan", bagaimanapun caranya. Kenyataannya, lingkungan sekitar kita adalah media pembelajaran yg baik. Disana pasti akan ada banyak perspektif tentang "menang", banyak sekali.
Karena sejatinya untuk "menang" itu sangat sederhana: 'menang adalah perjuangan tanpa henti'.
Sederhana untuk diucapkan, tapi terlalu rumitkah untuk diaplikasikan? Ya minimal dijadikan pelecut motivasi?
Komentar
Posting Komentar